Tuesday 25 October 2016

Manajemen dan Pengendalian Kas




Dalam mengelola kas bank, dibutuhkan peralatan yang tentunya sangat penting dalam penngelolaan kas pada perusahaan. Apabila keadaan memungkinkan, sebaiknya perusahaan menggunakan peralatan, seperti mechanic cash register, check protector, stempel tanggal dan peralatan mekanis lainnya. Kas register yang memiliki pita pencatat yang terkunci didalamnya, akan mencatat semua transaksi penjualan tunai.
MECHANIC CASH REGISTER


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkM-MT0hOsqE9l0Tu-OkOnqph0NaxtQxLGCHrj9FrfGkk7V5L1qCagDHGTk0hDR6C1Qr0CHzd4qqJj4FWNdHP_GZ8EcydVbV9pybw-c2u6Rhu-sYGHzFO07SPXyEWh3rTJXgDWyHwFjtO0/s1600/cash+register.jpg
Check protector yang dapat membuat perforasi (perforation) mengenai jumlah rupiah setiap cek, akan bermanfaat untuk menghindari terjadinya  penggantian angka rupiah pada cek.
Selain pemisahan fungsi penerimaan dan pengeluaran serta penyimpanan, pengendalian terhadap kas dapat dilakukan dengan menerapkan sistem berikut ini :
   1.Penggunaan Rekening Bank
Kas yang dimiliki perusahaan tidak semua disimpan di perusahaan, tetapi disimpan di bank (rekening bank). Simpanan di bank yang memenuhi kriteria sebagai kas, seperti tabungan dan giro. Perusahaan boleh memilih lebih dari satu rekening bank
   2. Transfer Dana Elektronik
Pemindahan dana dari satu pihak ke yang lain tidak selalu menggunakan media kertas, seperti jika kita ingin mengirimkan uang ke pemasok, kita harus dating ke bank dengan mengisi formulir pengiriman uang. Metode memanfaatkan teknologi seperti telepon, telegraf, computer, dan peralatan elektronik lainnya dapat dengan mudah digunakan untuk memindahkan dana dari satu pihak ke pihak lainnya.
   3. Sistem Dana Kas Kecil
Untuk pembayaran dalam jumlah kecil, seperti biaya air, listrik, telepon, ongkos becak, dan pengeluaran kantor yang kecil kecil, tidak mungkin dibayarkan dengan cek. Oleh karena itu, perusahaan harus menyediakan dana sebagai kas kecil untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
   4. Proteksi Fisik atas Saldo Kas
Pengendalian kas tidak hanya melalui pemisahan fungsi penerimaan, pengeluaran, dan pencatatan saja yang diperlukan dalam pengendalian terhadap kas, tetapi melalui perlindungan secara fisik yang disimpan di perusahaan (cash on hand) dan kas di bank. Perlindungan secara fisik dilakukan dengan menyediakan lemari besi atau peti penyimpanan yang terkunci.


PENGERTIAN DAN KOMPONEN KAS


1.PENGERTIAN KAS
     Kas adalah aktiva lancar perusahaan yang terdiri atas uang kertas, uang logam, dan kertas berharga yang mumpunyai sifat seperti uang, yaitu dapat diterima sebagai alat pembayaran atau alat tukar, termasuk juga simpanan dibank yang dapat digunakan sewaktu waktu.
     Kas adalah aktiva yang dimiliki dan digunakan pada hampir semua penghasilan. Kas merupakan alat tukar dan juga digunakan sebagai dasar pengukuran dalam akuntansi. Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos yang bersangkutan harus siap tersedia untuk pembayaran kewajiban lancar.
     Ibarat manusia, kas merupakan darah yang akan mengalir ditubuh perusahaan. Kas akan memberikan dukungan terhadap seluruh operasional bagian tubuh perusahaan. Jika kas yang mengalir mengalami gangguan, operasional pun akan terganggu. Begitu pentingnya kas bagi perusahaan, sehingga kas merupakan aktiva yang paling likuid dan diletakkan dibagian atas neraca.
Motif utama perusahaan memegang uang kas antara lain :
  a.    Motif transaksi, yaitu kas diperlukan untuk memenuhi pembayaran pembayaran yang timbul dari kegiatan bisnis.
  b.    Motif berjaga jaga, yaitu kas diperlukan untuk berjaga apabila terjadi kebutuhan pembayaran kas yang tak terduga.
  c.     Motif spekulasi, yaitu kas diperlukan untuk melakukan transaksi spekulatif agar mendapat keuntungan jika ada peluang jangka pendek.
2. KOMPONEN KAS
 a. Komponen – komponen kas yang termasuk kedalam golongan kas :
  1)    Uang tunai.
  2)    Uang simpanan dibank dalam bentuk tabungan atau dalam bentuk giro.
  3)    Uang yang diterima dari pihak lain.
  4)    Cek Perjalanan ( traveller’s check), adalah cek yang dikeluarkan oleh suatu bank untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jauh.
  5)    Cek Kasir (cashier’ check), adalah cek yang dibuat dan ditandatangani oleh suatu bank dan dapat ditarik melalui bank itu sendiri.
  6)    Wesel Pos yang sifatnya dapat segera dijadikan uang tunai.
b. Komponen-komponen yang tidak termasuk kedalam kas
  1)    Deposito berjangka (time deposit), adalah simpanan dibank yang pengambilannya sesuai dengan jangka waktu tertentu, sehingga tidak dapat diambil sewaktu waktu.
  2)    Surat Berharga (saham dan obligasi)
  3)    Wesel tagih, adalah perintah tertulis tak bersyarat dari pihak tertarik untuk membayar sejumlah uang tertentu.
  4)    Cek mundur (post dated check), merupakan check yang mencantumkan tanggal.
  5)    Perangko pos, diperlukan sebagai persediaan perlengkapan (supplies) kantor atau toko atau beban dibayar dimuka.
  6)    Dana Kas untuk tujuan khusus, misalnya dana yang disisihkan untuk pembayaran utang obligasi.